Rabu, 07 Maret 2012

KiSaH pOhOn ApEL

Di suatu masa dahulu ada sebatang pohon apel yang amat besar. Seorang
kanak-kanak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel
ini setiap hari.Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakan
apel sepuas-puas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu
terlelap di pohon apel tersebut. Anak lelaki tersebut begitu
menyayangi tempat permainannya dan sepertinya pohon apel itu juga
menyukai anak tersebut.

Waktu berlalu... anak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang
remaja. Dia tidak lagi menghabiskan waktu setiap hari bermain di
sekitar pohon apel tersebut. Namun demikian, pada suatu hari dia
datang ke pohon apel tersebut dengan wajah yang sedih. "Marilah
bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohon apel itu." Aku bukan lagi
kanak-kanak, aku tidak lagi gemar bermain dengan engkau," jawab
remaja itu." Aku mau mainan. Aku perlu uang untuk membeli mainan,"
tambah remaja itu dengan nada yang sedih. Lalu pohon apel itu
berkata, " Kalau begitu, petiklah apel-apel yang ada padaku. Juallah
untuk mendapatkan uang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang
kau inginkan."

Remaja itu dengan gembiranya memetik semua apel dipohon itu dan pergi
dari situ. Dia tidak kembali lagi. Pohon apel itu merasa sedih.
Kemudian waktu terus berlalu...Suatu hari, remaja itu kembali. Dia
semakin dewasa. Pohon apel itu merasa gembira. "Marilah nak bermain-
main di sekitarku," ajak pohon apel itu."Aku tak waktu untuk bermain.
Aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang. Aku ingin membuat rumah
sebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Maukah kamu menolongku
wahai pohon apel?" Tanya anak itu."

Pohon apel menjawab "Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi
kau boleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan kau buatlah rumah
dari padanya." Lalu, remaja yang semakin dewasa itu memotong seluruh
dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembiranya. Pohon
apel itu pun turut gembira tetapi kemudiannya merasa sedih karena
remaja itu tidak kembali lagi.

Suatu hari yang panas, seorang lelaki datang menemui pohon apel yang
sudah gundul itu . Lelaki itu sebenarnya adalah anak lelaki yang
pernah bermain-main dengan pohon apel itu. Dia telah matang dan
dewasa."Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohon apel itu."
Maafkan aku, tetapi aku bukan lagi anak lelaki yangsuka bermain-main
di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Aku mempunyai cita-cita untuk
belayar. Malangnya, aku tidak mempunyai perahu. Maukah kau
menolongku lagi ?" kata lelaki itu."

Aku tidak mempunyai perahu untuk diberikan kepadamu. Tetapi kau boleh
memotong batang utama pohon ini untuk dijadikan perahu. Kau akan
dapat belayar dengan gembira," kata pohon apel itu. Lelaki itu merasa
amat sedang dan menebang batang pohon apel itu. Dia kemudiannya pergi
dari situ dengan gembiranya dan tidak kembali lagi.

Akhirnya pada suatu hari, seorang lelaki yang semakin dimakan usia,
datang kembali menuju pohon apel itu. "Maafkan aku. Aku tidak ada apa-
apa lagi untuk diberikan kepadamu. Aku sudah memberikan buah untuk di
jual, dahanku dan ranting untuk kau buat rumah, batang utamaku untuk
buat perahu. Aku hanya akar yang hampir mati..." kata pohon apel itu
dengan nada pilu.

"Aku tidak mau apelmu karena aku sudah tidak bergigi untuk
memakannya, aku tidak mau dahanmu kerana aku sudah terlalu tua untuk
memotongnya, aku tidak mau batang pohonmu karena aku tidak belayar
lagi, aku merasa lelah dan ingin istirahat," jawab lelaki tua
itu. "Jika begitu, istirahatlah di perduku," kata pohon apel itu.
Lalu lelaki tua itu duduk beristirahat di perdu pohon apel itu.
Mereka berdua menangis....

Sebenarnya, pohon apel yang dimaksudkan di dalam cerita itu adalah
kedua ibu bapak kita. Bila kita masih muda, kita suka bermain
dengan mereka. Ketika kita meningkat remaja, kita perlukan bantuan
mereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka dan hanya
kembali meminta pertolongan apabila kita didalam kesusahan. Namun
begitu, mereka tetap menolong kita dan melakukan apa saja asalkan kita bahagia
dan gembira dalam hidup. Anda mungkin berfikir bahwa anak lelaki itu bersikap
kejam terhadap pohon apel itu, tetapi
fikirkanlah, itu hakikatnya bagaimana kebanyakan anak-anak masa kini
terhadap Orang tua  mereka. Hargailah jasa orang tua kita. Jangan hanya
kita menghargai mereka karena kita butuh saja, kasih orang tua tidak
pernah habis, selamanya.


sumber: http://krudungparis.multiply.com/journal/item/38 

Rabu, 15 Februari 2012

"Hadiah Tidak Harus Berupa Barang Kok"

Lama sudah aku menunggu hari yang sangat kunanti-nantikan selama ini.
Hari itu adalah hari valentine. ya,memang hari valentine yang telah kutunggu...,
dan akhirnya hari itu datang juga......
ehm...apa ya yang akan ku berikan pada teman baikku???
aku bingung...apalagi...aku.....GAK PUNYA DUIT  untuk memberikan sesuatu yang 
berupa barang atau sebangsanya.......
jadi.,saat teman-temanku yang lain sedang memberikan hadiah mereka kepada pacar
atau sahabat mereka........aku hanya bisa melihatnya saja karena aku tidak mempunyai 
apa-apa untuk kuberikan kepada sahabatku.


Lalu salah seorang sahabatku datang menghampiriku yang sedang duduk melihat pemandangan
disekelilingku. kemudian dia duduk di sampingku dan bertanya kepadaku,"kok diem aja sih?", 
tapi bukannya menjawab pertanyaannya,aku malah mengatakan hal lain,"ehm,maaf ya aku tidak 
memberimu hadiah di hari valentine ini seperti teman-teman yang lain".
Tentu saja dia tidak akan marah. dia malah berkata,"sudahlah.,di hari valentine,hadiah kan tidak 
harus berupa barang-barang yang cantik atau yang lainnya.Asal kamu tahu aja.,hadiah juga dapat berupa ucapan selamat, yang penting kamu mengucapkannya dengan segenap hatimu. Jadi, selamat valentine ya.."
Aku hanya bisa tersenyum dan membalasnya dengan ucapan selamat valentine juga...^_^

Valentine atau Hari Kasih Sayang

Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day) atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.
Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun.Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya Valentine itu merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Valentine
 

Rabu, 08 Februari 2012

SAHABAT??

              Aku punya sahabat yang bernama FITRI.
              Kami sangat dekat. setiap hari kami selalu bersama.
              Aku sangat bahagia mempunyai sahabat seperti dia...
              Saat kami kelas 8.,dia pernah bertengkar dengan teman sekelasku.
              pertama, dia bertengkar dengan Tania.,kemudian bertengkar dengan
              Frida padahal hanya karena salah paham..,dan aku....sudah jelas aku
              memihak pada Fitri..Lama kami bersama,tak terasa kami sudah kelas
              9.,meskipun kelas kami berbeda tapi jika waktu istirahat kami selalu
              berkumpul kembali.,begitu setiap harinya.Tapi,belum lama kami
              duduk di kelas 9,dia pindah sekolah.Entah apa sebabnya. Sejak saat
              itu kami hanya berhubungan melalui sms.Setiap hari kami pasti
              selalu sms-an.Lalu,setelah cukup lama dia di sekolah barunya,dia
              mengenalkan aku pada seorang temannya.dia bernama KR. Suatu
              hari dia meminta pasword email ku.,mungkin karena tidak aku
              berikan dia meminta tolong kepada Fitri untuk memintakan pasword
              ku. Tapi...tetap saja aku memberikan pasword ku kepada mereka.
              Bahkan Fitri sampai mengatakan sesuatu yang cukup menyakitkan.,
              dia berkata,"sudahlah.,anggap saja kita TIDAK  PERNAH
              KENAL..!!!!"
                    Apa itu yang dinamakan sahabat???
                    Mudah marah hanya karena hal-hal yang sepele???